Masaran –Selasa (15/6), Ujian Semester Pertama Kuliyyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) resmi dimulai. Upacara pembukaan dilaksanakan di Lapangan Futsal, Hadir dalam upacara bapak wakil pimpinan dan Direktur KMI Putra yang memberikan nasehat kepada santri sebelum melaksanakan ujian.
Ujian di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam kampus Masaran (PPTI) ini dibagi menjadi dua tahapan, yaitu Ujian Lisan dan Ujian Tulis. Ujian lisan yang sedang dilaksanakan oleh para santri PPTI ini merupakan tahapan awal yang sedang mereka hadapi untuk mencapai ujian tulis di akhir nantinya, dan juga menandakan bahwasanya semester genap pada tahun 1442/2021 ini akan segera usai.
Ujian lisan yang diadakan kali ini berlangsung selama 6 hari, dimulai pada hari Senin tanggal 15 Juni 2021 sampai dengan hari Senin, 21 Juni 2021, tanpa hari Jum’at, dimana merupakan hari libur untuk para santri. Adapun materi yang diujikan kepada peserta ujian berupa Bahasa Arab, Bahasa Inggris, serta Fiqh yang disesuaikan dengan tingkatan kelas masing-masing.
Ujian Lisan Semester genap ini mengikut sertakan santri kelas 1 sampai kelas 5 KMI dengan jumlah 319 santri sebagai peserta ujian, 35 guru, dan 35 orang Santri akhir KMI sebagai penguji dan pembantu panitia dalam penyelenggaraan ujian lisan yang dilaksanakan pada semester ini. Terdapat 21 ruangan kelas yang tersebar di gedung Bakkah dan Thoyiba yang siap menampung seluruh peserta ujian.
Ujian lisan yang dilaksanakan ini bertujuan untuk mengukur kecerdasan para santri, mengetahui sejauh mana pemahaman mereka terhadap ilmu yang mereka terima dalam jangka waktu satu semester, serta melatih kepercayaan diri, mengasah mentalitas mereka ketika bertemu dan berhadapan dengan para penguji yang berjumlah 2 hingga 3 orang dalam satu ruangan.
Apabila sang santri memiliki rasa percaya diri, mental yang kuat, dan persiapan yang matang, maka ia akan menyelesaikannya dengan tenang dan baik. Sebaliknya, apabila ia tidak percaya diri, merasa takut, grogi, serta merasa ragu dalam menjawab pertanyaan dari para penguji di ruangan, maka pelajaran, pemahaman, serta hafalannya bisa hilang dalam sekejap mata.
Maka kepercayaan diri dan mentalitas seorang santri sangat penting dan dibutuhkan untuk menghadapi para penguji yang dimana, setiap penguji memiliki ciri khas tersendiri dalam melontarkan pertanyaan kepada santri yang diuji kala itu. Semoga para santri diberikan kemudahan dan kekuatan oleh Allah SWT. dalam menghadapi ujian kali ini, tentunya dengan senantiasa memperhatikan protokol kesehatan dan disiplin ujian.