Majelis Pengasuhan

Selain KMI ada juga Ri’ayatut Tholabah (pengasuhan santri). Sesuai namanya tugas utamanya adalah mengasuh santri. Peran pengasuhan santri adalah sebagaimana peran sosok orang tua mengasuh anaknya. Sebuah tugas yang amat berat. Karena tidak ada sekolah yang mengajarkan bagaimana menjadi orang tua. Menjadi orang tua adalah kemampuan yang harus terus dilatih, diperbaharui dan diperbaiki.

Tugas pengasuhan santri tidak kalah berat dengan KMI. Para staf pengasuhan harus selalu siaga selama 24 jam. Dari mulai bangun pagi hari sampai menjelang tidur malam. Bahkan hingga saat santri telah tidur, para staf pengasuhan pun masih menjalankan tanggung jawabnya memberi perhatian pada santi dengan berkeliling ke kamar-kamar mereka. Memastikan semuanya bisa beristirahat. Memang terkadang para staf pengasuhan santri mendapat cap dan label negatif dari para santri yang diasuhnya. Hal ini dikarenakan salah satu tugas mereka adalah mengingatkan anak yang keluar dari jalur disiplin. Namun ini tidak lain adalah bentuk kasih sayang pendidikan. Sebagaimana tentu tiap orang tua tidak rela anaknya menjadi melenceng dari norma-norma yang berlaku. Baik secara agama maupun sosial.

Tugas para staf pengasuhan ini juga membimbing para santri dalam mengelola organisasi. Sebagai bentuk latihan kepemimpinan yang kelak diharapkan berguna saat bermasyarakat. Sistem pengkaderan di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam dilangsungkan secara berjenjang. Dari pimpinan mendelegasikan tugasnya pada para staf pengasuh. Staf pengasuh membimbing para santri senior yang menjadi pengurus OSTI (Organisasi Santri Ta’mirul Islam) dalam pelaksanaan hariannya. Di setiap rayon dan kamar santri pun  ada pengurus yang menjadi pemimpin bagi sanri lainnya. Tak hanya tu pengasuhan juga bertanggung jawab atas penajaman bakat masing-masing santri lewat berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Dari hadrah, Qiroah, sepak bola, bela diri dsb.

Majelis pengasuhan adalah salah satu bagian di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam yang mendidik dan membina secara langsung kehidupan berdisiplin santri dalam asrama dan seluruh kegiatan ekstrakurikuler santri.

Pola pendidikan Pondok Pesantren Ta’mirul Islam mengacu pada dua hal yaitu jalur asuh dan jalur ajar. Pendidikan dengan jalur asuh adalah pola pendidikan santri yang berkaitan dengan semua kegiatan dan kehidupan disiplin santri diluar jam sekolah atau dengan diskripsi lain jalur asuh bisa dikatakan sebagai pola pendidikan santri didalam asrama, sedangkan jalur ajar itu sendiri adalah pola pendidikan santri selama didalam kelas yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar dan disiplin sekolah. Majelis Pengasuhan pada posisi ini berfungsi sebagai fungsi kontrol atau pengawas pada pola pendidikan jalur asuh. Dan pada dasarnya pola pendidikan intra atau ekstrakurikules sekalipun merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan satu sama lainya dan terintegrasi pada satu sistem pendidikan dan pengajaran yang terpadu.

Tugas bagian ini mencakup kehidupan santri diluar jam sekolah, adapun tugas utama lembaga ini adalah mengatur aktivitas kehidupan santri diasrama selama 24 jam.ada dua hal pokok yang menjadi tugas lembaga pengasuhan ini yaitu ; sebagai pembina organisasi santri dan Pramuka dan sebagai pembina dan penegak disiplin santri.

Kehidupan santri Pondok Pesantren Ta’mirul Islam selama 24 jam tidak lepas dari disiplin baik itu disiplin ubudiah, bahasa ataupun seluruh aktivitas santri sehari-hari. Oleh karenanya Majelis Pengasuhan menjadi sentra dalam pengendalian disiplin santri. Dan sebagai pengejewantahan wewenang tersebut majelis pengasuhan dibantu oleh Organisasi Santri yaitu Organisasi santri Ta’mirul Islam (OSTI).

 Dalam menegakan disiplin santri Majelis Pengasuhan lebih menekankan pada kesadaran akan pentingnya hidup berdisiplin dan tindakan-tindakan pencegahan dan menghilangkan sanksi phisik dengan demikian diharapkan seluruh santri menyadari betul akan penting hidup dengan disiplin, kesadaran yang terlahir benar-benar dari hati nurani seluruh santri dan bukan karena unsur keterpaksaan didalamnya.

Agar lebih intensif dan efektif dalam penanganan disiplin santri majelis Pengasuhan mendelegasikan wewenangnya kepada beberapa sub bagian yang ada dalam otoritasnya, sehingga proses bimbingan akan sangat cepat dirasakan seluruh santri tanpa melupakan fungsi koordinasi antar bagian dalam wilayah kerja Majelis Pengasuhan Santri.

RUTINITAS SANTRI

Santri Pondok Pesantren Ta’mirul Islam selama 24 jam wajib menetap di dalam komplek pesantren, semuanya wajib mengikuti rangkaian disiplin pesantren yang telah ditentukan, dengan pola hidup yang sangat berdisiplin dan terpola secara sistemik diharapkan seluruh santri dapat mengatur pola hidupnya.

Pondok Pesantren Ta’mirul Islam dengan potensi lingkungan edukatif yang dimiliki berusaha terus menciptakan atmosfir akademik yang kondusif dengan mendinamisasi seluruh lini kehidupan pesantren secara sinergis dan berkesinambungan, sehingga kehidupan para santri terpola secara sistemik, dan pada akhirnya tujuan paripurna dari idealisme luhur pendidikan Pondok Pesantren Ta’mirul Islam dapat terwujud.

 

JADWAL AKTIVITAS HARIAN SANTRI
03.30 – 06.00 : Bangun pagi, sholat shubuh berjamaah dilanjutkan dengan mengaji Al Qur’an & kegiatan bahasa.
06.00 – 06.45 : Sarapan pagi dan persiapan masuk kelas
07.00 – 12.15 : Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
12.15 – 14.15 : Sholat Dzuhur, Makan Siang dan Persiapan KBM
14.15 – 15.00 : Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
15.00 – 17.00 : Sholat Ashar, Istirahat dan Olah Raga
17.00 – 17.30 : Makan Sore
17.30 – 19.30 : Sholat Magrib dan Mengaji Qur’an
19.30 – 20.15 : Sholat Isya
20.15 – 22.00 : Belajar Malam Terbimbing
22.00 – 04.00 : Istirahat.

  1. Jam’iyyatu-l-Qurra‘ dan Tahfidz Al-Quran
  2. Diskusi dan Kajian ilmiah
  3. Pelatihan Organisasi
  4. Gerakan Pramuka
  5. Program peningkatan Bahasa, diantaranya;
    • Penyampaian kosa kata Bahasa Arab dan Inggris setiap pagi.
    • Percakapan berbahasa Arab maupun Inggris, dua kali sepekan, pada hari Selasa dan Jumat.
    • Perlombaan pidato, drama dan cerdas cermat dalam bahasa Arab dan Inggris.
  6. Public Speaking dengan menggunakan tiga bahasa, Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris.
  7. Perkemahan.
  8. Kursus-Kursus Ketrampilan dan kesenian, di antaranya:
    • Kursus Kaligrafi
    • Kursus Melukis
    • Kursus Mengetik
    • Kursus Komputer
    • Kursus Elektronika
    • Kursus Membuat Sirup and Roti
    • Hadrah
  9. Olahraga, meliputi :
    • Lari pagi
    • Sepak bola
    • Bola basket
    • Bola takraw
    • Tenis meja
    • Bulu tangkis
    • Bola voli
    • Bela diri
    • Senam
    • Futsal
  10. Penerbitan buletin dan majalah dinding
  11. Pementasan Seni, ditampilkan oleh kelas lima dan kelas enam dalam rangka pekan perkenalan.

VIDIO KEGIATAN SANTRI