Panca Jiwa
(IKHLAS, SADAR, TELADAN, SEDERHANA, KASIH SAYANG) By Suwardi Sechan Panca Jiwa Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta sesungguhnya merupakan penerapan sifat pribadi Rosulullah Shallallahu’alaihiwassalam, yakni jiwa ikhlas, sadar, teladan, sederhana, dan kasih sayang. إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاَقِ “Sesungguhnya saya diutus untuk menyempurnakan akhlak” Dengan akhlak yang luhur tersebutlah, beliau mampu mengajak umat untuk beriman hanya dalam jangka waktu yang singkat. Dan keberhasilah dakwah Rasulullah saw tidak terlepas dari akhlak mulai beliau. Allah berfirman: فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS Ali Imran ayat 159) Sifat-sifat tersebut diterapkan dalam Manajemen Berbasis Kegiatan di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta. Sehingga diharapkan santri Ta’mirul Islam dapat mempraktikkan sifat-sifat tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Dan setelah lulus dari pondok nanti, dapat mengajarkannya kepada masyarakat luas dimanapun mereka mengabdi. Keikhlasan عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَ أَمْوَالِكُمْ وَ لَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَ أَعْمَالِكُمْ Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Nabi Shallallahu ‘alihi wa sallam telah bersabda,Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian. Jiwa ini berarti sepi ing pamrih, yakni berbuat sesuatu bukan karena didorong oleh keinginan untuk mendapatkan keuntungan tertentu. Segala perbuatan dilakukan dengan niat semata-mata untuk ibadah, lillah. Kyai ikhlas medidik dan para pembantu kyai ikhlas dalam membantu menjalankan proses pendidikan serta para santri yang ikhlas dididik. Jiwa ini menciptakan suasana kehidupan pondok yang harmonis antara kyai yang disegani dan santri yang taat, cinta dan penuh hormat. Jiwa ini menjadikan santri senantiasa siap berjuang di jalan Allah, di manapun dan kapanpun. Bismillah adalah suatu ungkapan bahwa semua yang kita lakukan hanya demi Allah SWT. Amal yang tidak didasari dengan niat mencari ridho Allah SWT, maka amalan tersebut mardud / tertolak oleh Allah SWT. Maka dari itu, dengan bismillah amalan kita akan diterima oleh Allah SWT. Semakin banyak kita membaca basmalah, semakin luruslah niat kita. Ikhlas adalah rahasia milik Allah SWT. Hanya Allah SWT yang mengetahui keikhlasan seseorang. Keikhlasan adalah ketulusan/kemurnian niat dalam beramal hanya untuk mencari ridho Allah. Keikhlasan adalah rahasia Allah SWT. Namun, ikhlas dapat dirasakan. Pondok ini di bangun atas dasar keikhlasan. Pondasi utama dari seluruh aktivitas kita adalah keikhlasan. Maka, orang yang ikhlas akan terus tumbuh berkembang. Dan bagi orang yang tidak ikhlas, ia akan gugur ditempa seleksi alam. Tanda-tanda keikhlasan pada seseorang adalah: Selalu istiqomah dalam beramal Tidak berhenti walau ada rintangan dan halangan Tidak memperdulikan cemoohan atau bahkan pujian.
[Selengkapnya...]