Santri kelas 2 KMI yang seluruhnya berada di Kampus Masaran Sragen. Bersama dengan santri kelas 3 Intensif selama 3 hari menjalani simulasi manasik haji di kampus tersebut.
Kegiatan manasik ini dimulai sejak sehari sebelumnya, Rabu 11 Oktober 2017. Simulasi Haji ini dilakukan secara real, sehingga baik dari tempat maupun timing dibuat menyerupai ibadah haji yang sesungguhnya. Oleh karena itu dalam skenarionya santri kelas kampus tersebut memeran diri sebagai calon jamaah haji yang tinggal di kota Makkah. Adapun santri kelas 3 Intensif karena berangkat dari kampus pusat di Solo maka mereka memerankan diri sebagai jamaah haji dari Indonesia.
Selama simulasi, para santri diwajibkan sepenuhnya mengenakan kain ihrom sejak berniat ihrom dari tempat yang telah ditentukan hingga selesai tahallul di hari terakhir. Kamar santri difungsikan sebagai maktab-maktab jamaah haji. Makan para santri pun selama simulasi secara khusus diberikan dalam bentuk bungkusan. Semua ini agar suasana simulasi benar-benar terasa nyata.
Pada hari berikutnya Kamis 12 Oktober 2017, para santri melakukan simulasi wukuf di lapangan kampus Masaran yang digambarkan sebagai padang arafah. Selama wukuf para santri berdiam di tenda-tenda yang telah didirikan di lapangan tersebut. Khutbah wukuf pada simulasi ini diisi oleh ustadz Mochammad Sholeh, SS. Adapun rukun haji lainnya seperti jumroh, thawaf dan sa’i, juga dilakukan di miniatur-miniatur tempat yang telah disediakan pada waktu yang telah dijadwalkan oleh panitia. Dalam simulasi ini tak hanya rukun dan wajib haji saja yang dipraktekkan oleh para santri, namun sunnah-sunnahnya seperti waktu-waktu berdoa serta bacaannya hingga tata cara minum air zam-zam pun diajarkan.
Usai manasik berakhir, pada hari Jumat 13 Oktober para santri kemudian berlepas menuju Kampung Lele Boyolali guna mempelajari budidaya ikan lele sekaligus berwisata di tempat tersebut.