Surakarta – Rihlah Iqtishadiyah adalah salah satu bentuk kegiatan yang merupakan kunjungan sekaligus studi lapangan ke dua destinasi kunjungan. Kegiatan rihlah ini biasanya dilakukan ketika offline dengan mengunjungi tempat usaha dan mengunjungi pabrik-pabrik dengan tujuan mempelajari ilmu didunia perbisnisan serta menambah wawasan para santriwati akhir PP Ta’mirul Islam Kampus Surakarta.
Dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan, maka PP Ta’mirul Islam melakukan kegiatan Rihlah Iqtishodiyah ini dengan cara workshop dengan mengundang pemateri ke pondok.
Alhamdulillah kegiatan rihlah iqtishodiyah ini telah terlaksana dengan lancar, yang diselenggarakan tepat pada tanggal 13 -18 Februarir 2021. Terdapat 1 sesi yaitu dilaksanakan pada malam hari pukul 19.45-21.00 WIB.
Di hari pertama kegiatan rihlah ini dibuka oleh bapak pimpinan pondok KH Muhammad Adhim Dalam seminar nya ia menyampaikan “Kenapa butuh yang namanya rihlah? Agar paham bahwasannya dunia bisnis itu tidak hanya untuk laki-laki saja, dan didalam kegiatan berbisnis itu pasti ada hikmah dan berkahnya. Sebenarnya memulai berbisnis tidak ada awalnya tidak apa, tapi gunakan pikir kalian untuk berfikir bagaimana cara agar berbisnis ini berkelangsungan”.
Pada zaman Rasulullah SAW, istri beliau khadijah sangat mendukung Rasul dalam menjual (berbisnis/usaha), bahkan beliau sampai menyumbangi sebagian hartanya untuk membantu modal Rasulullah dalam berjualan.
Hadir juga Ka Jihan Asfia yang merupakan alumni Ta’mirul Islam, yang menyampaikan beberapa hal penting yang bertemakan “bisnis Online” Beliau menyampaikan “Belajar untuk membuka usaha kecil-kecilan dahulu, jika sudah balik modal mulai lah dengan semangat agar usahanya mempunyai integritas yang baik, kuantitas dan kualitas yang enak dipandang semua orang.
Jika ingin bisnis berkepanjangan, lakukan berbisnis melewati online shop dahulu dan buat konten ataupun promo yang semenarik mungkin agar dapat menjadi gaya tarik mata orang-orang ke tempat kita. Jika tidak menyoba karna takut tidak berkepanjangan, akan hancur orang yang tidak tahu kadar dirinya sendiri.
Cara berbisnis agar tidak ragu diantaranya :
- Mulai dari sederhana
- Modal yang cukup
- Memiliki support system
- Yakin dan memiliki niat yang tetap
Pemateri kedua disampaikan oleh Ka Indah chairul yg merupakan alumni ponpes Ta’mirul islam dengan bertemakan “Bisnis kuliner sambal” Beliau berpesan “Dalam dunia bisnis/ belajar bisnis, kita perlu dan wajib memegang kunci untuk meraih kesuksesan. Kita harus memiliki tekad yang kuat, jika tekad kita sudah bulat maka terwujudlah mimpi kita. Maka semakin kita dekat dengan Allah, semakin banyak doa yang di ijabah oleh Allah”.
Selanjutnya kegiatan workshop entrepreneur disampaikan oleh Gus Ibrohim Halim tentang pemasaran dan Bu Nyai Uswatun Hasanah tentang tata cara membuat obat herbal.
Ilmu di pesantren itu ilmu didunia, tapi untuk akhirat. Semisal terminal yang menjadi tempat pemberhentian kereta kesuksesan dimasa depan. Dan bagaikan kunci yang dapat membuka 10 pintu di hadapan kalian.
اذا صدق العزم وضح السبيل
Jika ingin sesuatu yang ingin kita tekadkan, pasti ada jalannya (yang terbaik).