Jumat Malam 29 Desember 2017 Pengasuhan Santri Putra menggelar kegiatan Pemilihan Umum Ketua Organisasi Santri Ta’mirul Islam (OSTI) masa jabat 2018. Pemilihan Ketua ini merupakan pra-acara Musyawarah Besar (Mubes) OSTI yang sedianya akan digelar satu pekan ke depan.
Dalam kegiatan Pemilihan Ketua OSTI tahun ini, panitia yang berasal dari kelas 4 KMI untuk pertama kalinya memperkenalkan model pemilihan secara digital. Alih-alih menggunakan proses pencoblosan sebagaimana yang dilakukan di tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini pemilihan cukup dengan mengklik foto calon ketua di layar laptop-laptop yang telah disediakan. Inovasi ini cukup memudahkan kerja panitia, sebab tanpa harus menghitung ulang satu persatu kertas suara, panitia dan para santri sudah dapat langsung menyaksikan hasilnya di akhir acara.
Dalam pemilihan ketua OSTI tahun ini terdapat 10 kandidat ketua OSTI yang telah dipilih oleh Pengasuhan Santri. Dan pada malam itu keluar sebagai peraih suara terbanyak yakni Akhi Fauzil Adhim. Namun demikian, hasil pemilihan dari santri bukanlah yang serta merta yang menjadi penentu siapa sang ketua. Dalam tradisi pondok Ta’mirul Islam, hasil pilihan santri bersifat sebagai usulan. Adapun yang menentukan siapa yang berhak mendapat amanat sebagai ketua adalah Pimpinan Pondok. Dalam sejarahnya seringkali pilihan mayoritas santri sama dengan pilihan Pimpinan, namun kadang kala yang dipilih Pimpinan Pondok sebagai ketua, bukanlah santri yang meraih suara terbanyak. Sebab ketua OSTI terpilih adalah hasil dari pertimbangan dan istikhoroh Pimpinan Pondok.
Demikianlah proses “Demokrasi” ala santri, yang meski memberi kebebasan tiap-tiap individu namun tetap mengedepankan ketaatan, di mana pilihan dan pertimbangan Pimpinan Pondok sebagai orang tua kita menjadi hal yang paling utama. (yakub)