Oleh Thoifur Badruzzaman, 5 KMI
Teman-teman, saya akan mengisahkan sebuah cerita nyata. Ini terjadi pada orang yang saya kenal. Nama orang yang bersangkutan saya samarkan.
Waktu itu hari Kamis. Pada hari itu, Nde’e mengetahui kalau hari Sabtu depan akan diadakan ulangan harian pelajaran matematika. Nde’e tahu setelah ustadz mengumumkannya di depan kelas.
Setelah mendengar berita itu, Nde’e pun langsung berusaha. Dia belajar dengan giat. Itu adalah hal yang biasa bagi Nde’e. Setiap ada ujian apa pun, dia selalu belajar.
Setiap ada ujian, dia membawa buku ke mana-mana dan selalu membaca pelajaran setiap ada waktu senggang.
Akhirnya, tibalah waktu ulangan matematika. Dia bisa mengerjakan dengan baik. Dan ketika hasil ulangan dibagikan, dia mendapat nilai sempurna, alias nilai sepuluh.
Kesungguhan Nde’e membuat saya teringat sebuah mahfudzot yang berbunyi:
“Man ‘arofa bu’da-s-safari ista’adda.”
“Barang siapa yang mengetahui jauhnya perjalanan akan mempersiapkan diri.”
Nde’e sadar apa yang menantinya di masa depan. Dan dia mempersiapkan diri dengan baik. Sikap seperti inilah yang harus kita tiru.