Surakarta – Selepas sholat Jum’at (17/9) suasana di pondok pesantren Ta’mirul Islam Surakarta mendadak berubah. Hal itu disebabkan para Habaib, Kiai, Ulama’ dan para Cendikiawan berkumpul di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam untuk membahas persoalan bangsa yang terjadi baru-baru ini.
Hadir sebagai tamu kehormatan yaitu, Habib Soleh Al Jufri (Pengasuh PP Darul Musthofa Indonesia), KH. Mahfudz Shobari(pengasuh PP Riyadlul Jannah Mojokerto), serta para ulama se solo raya.
Tepat pukul. 13.30 WIB, bertempat di Pendopo Al Kahfi acara silaturahmi ulama itu dibuka langsung oleh KH Muhammad Halim, SH selaku Pimpinan Pondok Pesantren Ta’mirul Surakarta. Melalui sambutan singkatnya, beliau menyampaikan seputar pentingnya persatuan umat Islam di zaman sekarang” urainya. Selain itu, dalam pertemuan ulama’ dan cendikiawan di pondok pesantren Ta’mirul Islam ini sekaligus beliau mohon doa dan restunya dari para Habaib, Kiai dan para Alim Ulama’ agar cita-cita Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta untuk menjadi perekat umat senantiasa dirahmati dan diberi kemudahan oleh Allah SWT.
Sementara itu, KH Mahfudz Shobari dalam sambutannya mengajak semua para Ulama’ yang hadir untuk terus berupaya meningkatkan ukhuwah Islamiyah antara umat Islam. Dewasa ini, umat islam telah dinodai dengan terjadinya pergolatan politik yang menyebabkan pecahnya persatuan umat Islam. Entah itu persoalan politik, sosial budaya ataupun persoalan kelompok ormas Islam. “Tugas Ulama’ tidak hanya menyebarkasn hukum syariat Islam saja. Akan tetapi menjaga keutuhan dan keharmonisan tali persaudaraan antar umat juga menjadi tugas wajib para Ulama’” tandas beliau.
Sementara itu Habib Sholeh Al Jufri menyampaikan sekilas perjuangan ulama dalam kemerdekaan Indonesia, tentang revolusi jihad yang digenjarkan para ulama sewaktu melawan penjajah, dan sekarang perjuangan itu hendaknya terus dilanjutkan. semua elemen tatanan masyarakat harus saling bekerjasama untuk memerangi ketidak benaran yang tengah terjadi, sehingga Ulama’ dan umat ada sinergitas yang tinggi untuk senantiasa menjadikan umat ini menuju umat yang baldatun toyibatun warobbun ghafur. “Sekelompok umat Islam sudah pasti ada yang melakukan penyelewengan dan fitnah. Akan tetapi para Ulama tidak boleh bingung dan risau memikirkan persolan politik, dan perbedaan madzhab seperti itu, yang terpenting Ulama tetap saling menjaga keutuhan umat Islam agar tetap bersatu dalam kesatuan yang utuh.