Sragen — KH. Muhammad Halim Naharussurur pimpinan Pondok Pesantren Ta’mirul Islam memberikan tausiyah kepesantrenan di hadapan seluruh santri dan guru-guru/asatid selepas sholat shubuh di Masjid Baitul Muttaqin PP Ta’mirul Islam Kampus Masaran Sragen Rabu (27/01).
Beliau memberikan tausiyah pertama tentang perbaikan bacaan Al Qur’an para santri. Agar para santri kelak bisa mengamalkan Al Qur’an dimanapun tempat mereka tinggal.
Beliau juga menyampaikan apa yang telah pondok ijtihadkan dalam system pesantren seperti ketika dibangunkan jam empat subuh, tidak bisa diintervensi oleh orang tua atau pihak eksternal lain, yang menganggap system pondok merusak kesehatan santrinya dan tidak manusiawi, beliau menyampaikan jika tidak mau mengikuti system pesantren silahkan mencari yang lain. Dan santri harus bisa mensyukuri setiap nikmat yang telah Allah berikan kepadanya.
“Kalian harus banyak bersyukur ketika di pondok, Berarti Allah memilih mu, Syukuri nikmat tersebut, kalian diberikan kesempatan untuk belajar beribadah, gunakan mata untuk membaca Al Qur’an untuk melihat kebesaran Allah, itulah salah satu tanda kita bersyukur kepada Allah SWT ”.
Gaya khas tausiyah beliau yang mengapi-api membuat suasana di dalam masjid menjadi bersemangat dalam mengikuti terus tausiyah beliau hingga selesainya acara.
Bagi beliau, orang tua yang akan menitipkan anaknya ke pesantren harus seratus persen, juga anaknya yang mondok harus mondok seratur persen, tidak boleh orang tuanya lima puluh persen anaknya seratus persen atau kebalikannya.