Sragen – Sabtu (29/08/2020) Direktur PD Pontren Kemenag Pusat Dr.Waryono Abdul Ghofur, M.Ag meresmikan madrasah diniyah formal dan pesantren mu’adalah (pesantren yang disetarakan) di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam kampus Masaran Sragen. Peresmian itu menandai babak baru eksistensi pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua di negeri ini.
Selama ini kontribusi besar pesantren sejak mengusir penjajah hingga mengisi kemerdekaan tak mendapatkan apresiasi layak dari pemerintah. Lembaga pendidikan yang dikelola pesantren masih dianggap lembaga pendidikan alternatif, bukan lembaga utama.
Jika ingin mendapatkan legitimasi formal maka pesantren harus mendirikan lembaga pendidikan formal dengan kurikulum yang ditetapkan pemerintah yang membuat independensinya menjadi berkurang atau hilang.
Acara inti dimulai dari menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Hymne Oh pondok ku dan Mars Ta’mirul Islam. Pembacaan ayat suci al-Quran, sambutan Pimpinan pondok, kemudian sambutan dari kepala Kemenag sragen, peresmian oleh Dr. Waryono Abdul Ghofur dan ditutup doa oleh KH Muhammad Halim.
Peresmian itu berarti menjadikan PP Ta’mirul Islam kampus Masaran Sragen sebagai lembaga pendidikan formal dengan kurikulum independen.
Semoga dengan diresmikannya madrasah diniyah formal dan pesantren mu’adalah di PP Ta’mirul Islam kampus Masaran Sragen, dapat menjadikan pesantren lain di negeri ini mampu berkontribusi lebih besar lagi bagi kemajuan bangsa dan negara.