Pada tanggal 10 & 11 Maret 2018 yang lalu Ponpes Ta’mirul Islam menggelar kegiatan Kuliah Umum dan Dauroh Kitab bagi civitas akademika Ponpes Ta’mirul Islam. Kedua kegiatan istimewa ini diisi secara langsung oleh ulama ahlussunnahwaljamaah dari Lebanon, DR. Fadi Alamuddin Al Husaini. Selama 2 hari Syaikh Fadi, demikian beliau akrab dipanggil, melalui dua acara yang tersebut diatas akan membawakan kajian-kajian yang bertemakan pembumian kembali ajaran ahlussunahwaljamaah di kalangan umat muslim.
Sebagai informasi, kali ini merupakan kunjungan kedua Syaikh Fadi di pondok kita tercinta. Sebelumnya, pada pertengahan Januari lalu, Syaikh Fadi pernah mengadakan kunjungan singkat ke pondok dalam rangka sosialisasi beasiswa pendidikan tinggi di Global University Lebanon.
Penerus Dakwah Sang Pendekar Aswaja
Syaikh Fadi Alamuddin merupakan salah satu ulama Lebanon yang giat mengkampanyekan tentang pentingnya model berislam ala manhaj ahlussunnahwaljamaah. Ia merupakan salah satu murid langsung sang Pendekar Aswaja, Syaikh Abdullah Al Harari.
Ditengah derasnya serbuan paham-paham yang melenceng dari ajaran ahlussunnahwaljamaah yang terus merasuki tubuh umat Islam di Timur Tengah bahkan di dunia, Syaikh Harari, ulama Ethiopia yang dikenal dengan ketawadhu’an dan keluasan ilmunya, tampil menampik pemikiran-pemikiran melenceng cari paham-paham sesat tersebut. Paham-paham tak lurus seperti syiah rafidhah, salafi takfiri, khawarij bahkan kaum liberal gentar terus dibungkam pemikiran oleh jawaban-jawaban cerdas Sang Pendekar Aswaja ini. Menurutnya, jika paham-paham ini tak dilawan, maka paham-paham ini akan sangat berbahaya bagi persatuan dan perdamaian umat Islam. Sebab sejarah telah membuktikan bahwa paham-paham ekstrem baik tafrit maupun ifrot (ekstrem kiri & ekstrem kanan) telah banyak menimbulkan kemunduran, kerusakan, permusuhan bahkan peperangan di tubuh umat Islam sendiri.
Selain itu sebagai upaya preventif, selama hidupnya Syaikh Al Harari beserta murid-muridnya gencar mengkampanyekan pentingnya kembali memahami model berislam ala manhaj ahlisunnahwaljamaah sebagaimana yang telah diajarkan oleh ulama terdahulu demi menjaga umat Islam dari kerusakan.
Sepeninggalan Syaikh Al Harari, murid-muridnya kemudian meneruskan misi dakwah beliau, wa bil khusus mereka yang tergabung dalam organisasi yang ia dirikan, Al Ahbas. Syaikh Fadi Alamuddin adalah salah satu ulama yang tergabung di dalamnya guna mengemban misi dakwah yang luar biasa ini.
Kuliah Umum Syaikh Fadi untuk Para Santri
Sabtu petang 10 Maret 2018, Syaikh Fadi telah tiba di lingkungan Ponpes Ta’mirul Islam. Malam harinya sekitar pukul 20.00 WIB Agenda pertama Syaikh Fadi berserta para santri di pondok ini dimulai.
Kuliah Umum dengan tema Pentingnya Dakwah Islamiyah ala Manhaj Ahlussunnahwaljamaah di era Modern ini merupakan kajian pertama Syaikh Fadi pada malam itu. Kuliah Umum ini diikuti oleh seluruh civitas akademika Ponpes Ta’mirul Islam komplek Putra, baik santri KMI, guru dan mahasiswa Ma’had Aly. Dengan didampingi langsung oleh Pimpinan Pondok, KH. Mohammad Halim, SH. , Syaikh Fadi memaparkan secara luas dan mendalam tentang pentingnya berislam dalam koredor ahlusunnahwaljamaah serta urgensitas dalam mendakwahkannya.
Syaikh Fadi mampu menjelaskan materi pada malam hari itu secara tegas dan lugas, namun cukup mudah untuk dicerna bahkan oleh para santri. Hal ini kemudian berdampak pada antusiasisme para santri pada sesi diskusi, sehingga pertanyaan demi pertanyaan terlontar dari para santri selama sesi diskusi malam itu.
Dauroh Kitab Mukhtasor Abdillah Al Harari
Esok harinya, Ahad 11 Maret 2018 Syaikh Fadi memulai kegiatan Dauroh Kitabnya di Ponpes ini. Kegiatan yang merupakan inti dari kunjungan Syaikh Fadi pada kesempatan ini, digelar seharian penuh dari pukul 08.00 s/d 23.00 dan dibagi menjadi tiga sesi. Adapun peserta kegiatan kali ini adalah seluruh santri/wati akhir KMI, seluruh mahasiswa/wi MA Ta’mirul Islam, seluruh santri masa pengabdian yang berdomisili di Soloraya dan dewan asatidzah/ustadzat.
Dauroh kitab pada kesempatan ini akan membahas isi kitab Mukhtasor Abdillah Al Harari fi Kaafil Ad-Diin Adh-Dhoruri karya Syaikh Abdullah Al Harari. Kitab ini merupakan ringkasan yang disusun oleh Syaikh Al Harari mengenai perkara-perkara pokok dalam agama Islam yang seyogyanya dipahami oleh tiap-tiap muslim. Meski dengan keterbatasan waktu yang hanya satu hari, Syaikh Fadi mencoba menjelaskan sebagian isi dari kitab tersebut.
Pada sesi pertama yang berlangsung dari pukul 08.00 s/d 12.00, Syaikh Fadi memulai kajian Dauroh dengan penjelasan singkat tentang pentingnya memahami perkara-perkara pokok agama Islam, tentang siap Syaikh Al Harari dan tentang kelebihan dari tema pembahasan yang dikandung di dalam kitab Mukhtasor tersebut. Pembahasan kemudian berlanjut ke penjelasan mukodimah kitab tersebut. Secara singkat di dalam mukodimah juga menjelaskan mengenai urutan poin-poin pembahasan yang terkandung di dalam kitab tersebut dari perkara-perkara pokok dalam bidang akidah, fikih ibadah, fikih muamalah bahkan hingga pembahasan mengenai macam-macam maksiat hati dan maksiat lesan yang seringkali terabaikan. Jelang Dhuhur kajian kitab dari Syaikh Fadi memasuki pada materi Bab pertama yakni tentang perkara-perkara pokok dalam urusan kepercayaan/i’tikad/akidah.
Sesi kedua dimulai usai istirahat Sholat Dhuhur dan Makan Siang. Pada sesi ini Syaikh Fadi melanjutkan penjelasan Bab Dhoruriyatul I’tiqod (Perkara-perkara Pokok dalam bidang Akidah), pada sesi ini secara mendalam beliau menjelaskan mengenai penjabaran makna kalimah Syadahatain berikut konsekuensinya baik secara kepercayaan, fikiran maupun amalan. Sesi ini berakhir ketika adzan ashar setelah sejumlah santri diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan.
Adapun sesi terakhir digelar sesudah sholat Isya’, di mana pada kesempatan pamungkas ini Syaikh Fadi kembali menjelaskan secara ringkas isi dari bab pertama ini, selanjutnya sesi ini lebih dominan diisi dengan diskusi antara Syaikh Fadi dengan para santri hingga akhir acara.