VISI, MISI & MOTTO PONDOK PESANTREN TA’MIRUL ISLAM

Setiap lembaga pendidikan pasti memiliki visi dan misi yang menjadi barometer dan kompas yang selalu mengarahkan setiap langkah lembaga itu. Visi dan misi ini juga dimiliki oleh Pondok Pesantren Ta’mirul Islam yang selalu diserukan oleh para Pimpinan terutama dalam agenda tahunan Khutbatul Arsy.

Secara makna visi dapat diartikan sebuah cita-cita, adapun misi adalah usaha nyata utk mewujudkan cita-cita secara dhohir, sedangkan panca jiwa sebagai usaha nyata untuk mewujudkan cita-cita secara batin, demikianlah yang disampaikan oleh bapak pimpinan pondok KH. Muhammad Halim dalam acara Pembukaan Khutbatul Arsy tahun pelajaran 2017/2018.

Visi pondok pesantren Ta’mirul Islam yakni “mencetak kader ulama ‘amilin penerus Rasulullah berbasis sanad dan menjadi perekat umat”.

Setiap muslim harus bersyukur agar selalu mendapat keberuntungan dan ditambah nikmatnya di dunia maupun akhirat, sebagaimana firman Allah swt “La in syakartum la azidannakum wala in kafartum inna adzabi lasyadid.” Sedangkan rasa syukur yang paling besar yaitu rasa syukur atas nikmat iman dan islam & Allah menambah satu lagi yaitu ihsan. Bagi orang yang mau mengamalkan ketiga itu dan terus bersyukur maka menjadi orang bertakwa.

Diantara orang-orang beriman yg pangkatnya paling tinggi di sisi Allah adalah para Rasul. Diantara para rasul yang terbaik yaitu Rasulullah saw, setelah para rasul sudah tiada, generasi terbaik selanjutnya adalah para sahabat, kemudian diteruskan oleh para tabi’in dan para ulama. Sebagai pewaris Rasulullah, ulama harus memiliki karakter rasulullah saw, salah satunya adalah pengamalan ilmu, karena semakin banyak ilmu yang dimiliki seseorang akan semakin mendekatkan dirinya kepada Allah dan semakin takut kepada Allah.

Pondok Ta’mirul Islam tidak hanya ingin mencetak kader-kader ulama yang berilmu tapi juga ulama yang bijak yang mampu mempersatukan umat, selalu membimbing umat, bukan menyalahkan disaat umat banyak dihadapkan kepada berbagai macam perbedaan pendapat. Oleh karena itu, pondok pesantren ta’mirul Islam selalu membimbing santri-santrinya menjadi ulama  perekat umat.

Sedangkan misi Pondok Pesantren Ta’mirul Islam adalah sebagai berikut:

  1. Tahqiqul ‘ulum bissanad yang artinya semua ilmu yang diajarkan berdasarkan pada sanad. Sanad disini maksudnya sumber pemberi ilmu itu jelas, bukan hanya dari Al-qur’an dan hadist saja melainkan ilmu pegetahuan yang didapat dari para ulama’, guru para ustadz sendiri, maupun para kyai-kyai lainnya yang memilik pemahaman dan sanad keilmuan yang sampai kepada Rasulallah. Salah satunya adalah sanad Al-Qur’an yang terima oleh pendiri pondok KH. Naharussurur dari KH. Muhammad bin Sulaiman tegalsari setelah menyimakan bacaan al-Qur’an selama bertahun-tahun kepada simbah KH. Muhammad yang mempunyai 4 guru al-Qur’an ternama, salahsatunya ialah Kyai Munawir Krapyak seorang ulama al-Qur’an terkenal di Indonesia.
  2. Tazkiyatun nafs. Tazkiyatun nafs berasal dari dua buah kata yaitu Tazkiyatun dan An-nafs. Salahsatu arti Tazkiyatun yaitu membersihkan dan mensucikan. Sedangkan an-nafs artinya ruh atau jiwa. Jadi maksud dari tazkiyatul nafs yaitu upaya manusia untuk mensucikan jiwa dan dirinya, sehingga ia mempunyai sifat terpuji pada dirinya di dunia tentunya dan kelak di akhirat mendapatkan pahala dan balasan yang sesuai dengan perbuatannya. Tazkiyatul nafs dapat dilakukan dengan berbagai bentuk ibadah, seperti dzikurullah, mujahadah, khidmat, dan amal shalih.
  3. Da’wah Ilallah, harapan para pimpinan pondok agar para ustadz maupun santrinya mampu mengamalkan ilmunya ke masyarakat sekitar salah satunya dengan da’wah, agar para umat selalu berada di jalan Allah, “Fi Ayyi Ardhin Tatho’, anta masulun ‘an islamiha” dimanapun kamu menginjakkan kaki, maka kau bertanggung jawab atas keislaman (penduduknya) ulama.

Syiar/Motto Pondok Pesantren Ta’mirul Islam

Pondok Pesantren Ta’mirul Islam mempunyai syiar dan motto untuk mendukung tercapainya visi dan misi. Adapun motto Pesantren Ta’mirul Islam, yaitu:

  1. Iso ngaji lan ora kalah karo sekolah negeri, siar ini mengandung maksud yang sangat mendalam, mendorong para santri untuk selalu bersungguh sungguh belajar dan mengaji di pondok, menjalani segala pendidikan yang telah direncanakan. Karena pondok tidak hanya membimbing santri untuk berprestasi di sekolah, tetapi juga mendidik santri untuk menjadi insan yang mandiri, berakhlak mulia, berguna bagi orang lain dan mampu membawa misi da’wah islam dalam kehidupan mereka.
  2. Al- qur’ānu tājul ma’had. Motto ini memiliki arti, Al Qur’an adalah mahkota pondok. Dengan landasan bahwa inti ilmu agama Islam adalah al-Qur’an, maka dengan motto ini diharapkan dapat mendorong santri untuk mempelajari, memahami serat menerapkan Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, sehingga apa yang dilakukan santri sesuai dengan Al Qur’an.
  3. Al-lughotu libasul ma’had, yang berarti “bahasa adalah pakaian pondok”. Dengan menggunakan bahasa Arab dan Inggris sebagai pengantar dalam kegiatan sehari-hari di Pondok, diharapkan semua santri mampu mendalami semua disiplin ilmu baik di bidang agama maupun lainnya. Karena kedua bahasa tersebut telah menjadi bahasa Internasional.