Ujian Lisan Menguji Mentalitas Santri

Masaran – Ujian Lisan di semester ganjil ini dimulai sejak sabtu, 27 November 2021-2 Desember 2021. Ujian lisan diadakan dalam rangka memupuk kepercayaan diri dan kematangan dalam penguasaan materi pelajaran. Tidak semua pelajaran diujikan secara lisan. Ujian lisan hanya meliputi tiga kelompok pelajaran, yaitu Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Fiqih.

Materi Bahasa Arab terdiri atas pelajaran Muthola’ah (bacaan), Mahfudzat (hafalan), Nahwu, Sharf, dan Balaghah.

Materi ujian Bahasa Inggris meliputi reading (bacaan), conversation (percakapan), translation (terjemahan), vocabulary (kosakata), dictation (dikte), dan grammar (tata bahasa).

Sedangkan materi yang diujikan di kelompok Fiqih  meliputi praktek sholat, teori fiqih di tiap kelas serta bacaan doa.

Selama ujian lisan berlangsung, ruang-ruang kelas disulap menjadi tempat wawancara dengan dua baris meja saling berhadap-hadapan. Satu orang santri ‘dikeroyok’ oleh dua sampai tiga orang penguji dari kalangan guru dan santri kelas akhir.

Setiap pagi, para penguji dari kelas 6 wajib menyiapkan ruangan. Sebersih dan seindah mungkin. Mereka juga harus membuat i’dat atau persiapan materi ujian berisi rangkaian pertanyaan yang akan diajukan ke santri. Setiap hari, sedikitnya ada 10 santri yang diuji di satu ruangan.

Ujian digelar dari pagi hingga siang hari. Para santri stand by di depan kelas sambil mengulangi pelajaran. Mereka mempersiapkan diri mati-matian agar bisa menjawab apapun pertanyaan yang mungkin keluar dari mulut para penguji.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *