Nasab Kyai Nahar Bag. 2 – Tanda Keturunan Kyai Ageng Hasan Besari

Narasumber: KH. Mohammad Halim

KH. Naharussurur tidak mengerti silsilah keluarganya hingga dia beranjak dewasa dan bertanya pada para sesepuh. Ketika remaja, beliau mondok di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo dan tidak tahu bahwa pondok itu didirikan pada pondasi Pondok Tegalsari yang dulu dikelola oleh leluhurnya. Jadi beliau menjawab ‘tidak tahu’ ketika seseorang berkata padanya, “Jangan-jangan, kamu adalah keturunan Kyai Ageng Hasan Besari?” Bahkan nama Kyai Ageng Hasan Besari saja beliau belum pernah mendengar.
Cerita bermula ketika KH. Naharussurur-remaja, yang menjadi santri di Gontor, bermaksud potong rambut pada seorang tukang cukur yang tinggal di sekitar Pondok. Ketika sedang dicukur, beliau diajak mengobrol ringan oleh si Tukang Cukur. Beliau ditanya macam-macam mengenai berbagai hal. Itu dilakukan oleh si Tukang Cukur semata-mata sebagai servis pelanggan. Agar pelanggan tidak bosan saat rambutnya dicukur. Namun ketika pertanyaan mulai mengarah ke asal-usul KH. Naharussurur, si Tukang Cukur mendapat kejutan.
“Rumahmu mana, Nak?” Kira-kira begitu pertanyaan si Tukang Cukur.
“Dari Solo, Pak?” Kira-kira begitu jawaban KH. Naharussurur-remaja.
“Solo-nya mana?”
“Tegalsari.”
“Lho, jangan-jangan kamu keturunan Kyai Muhammad Thohir; cucu Kyai Ageng Hasan Besari yang pergi ke Solo dan mendirikan Kampung Tegalsari di sana. Beliau ini keturunan Sunan Ampel dan menikahi keturunan Sunan Giri.”
“Wah, tidak tahu, Pak. Mungkin saja …” kata KH. Naharussurur setengah bercanda.
Si Tukang Cukur sejenak menghentikan aktifitas mencukurnya. Dia kemudian meminta KH. Naharussurur memperlihatkan kaki beliau. KH. Naharussurur merasa permintaan si Tukang Cukur sangat aneh, tapi beliau menurut saja karena beliau tidak punya alasan untuk menolak. Bagaimana pun, beliau hanya diminta memperlihatkan kaki. Beliau sedikit mengangkat kaki dan si Tukang Cukur sedikir melongok ke bawah. Si Tukang Cukur pun melihat kuku jari manis di salah satu kaki itu pecah jadi dua dari ujung hingga pangkal.
“Tidak salah lagi. Kamu keturunan Kyai Ageng Hasan Besari. Salah satu ciri keturunan beliau adalah kuku jari kaki ada yang pecah.”
Si Tukang Cukur sangat gembira menemukan keturunan Kyai Ageng Hasan Besari yang dulu merantau ke Solo. Sejak saat itu, setiap kali KH. Naharussurur-remaja potong rambut, tidak pernah dimintai bayaran. Beliau senang mendapat jasa gratis potong rambut. Meskipun beliau belum sepenuhnya yakin tentang klaim sebagai keturunan Sunan Ampel dan Sunan Giri itu. Ketika dewasa, barulah beliau mencari tahu nasab beliau dan mendapatkan cerita yang lebih lengkap.

12 thoughts on “Nasab Kyai Nahar Bag. 2 – Tanda Keturunan Kyai Ageng Hasan Besari

    1. Adik nenek sebelum meninggal berkata sampean iki duduk turunane wong sembaranggan lah turunane sopo mbah yy dimakam didaerah masjid rapi sampean janggan minta diakui ngak opo2 mbah sampean lek kepinggin ero ada bku silsilah di.mas ayah saya ponorogo .ngak pernah cerita

      1. Assalmaulaikum , Kalau ada buku silsilah keturunan Kyai ageng hasan besari boleh donk minta, siapa tau cocok dengan silsilah saya, soalny punyak almarhum bapak saya hilang. Terimah kasih dan wasalam.

  1. Pergi aja ke Tegalsari dan sekitarnya, hampir 80% masih keturunan beliau. Saya baru paham kenapa kuku kelingking di kaki saya terbelah. Saya keturunan putri Mbah Kyai Ishaq, Nyai Thoyyib Joresan. Kini membina pengajian di Roma, ltalia. Dulu saya sedih karena kuku kaki saya terbelah, sampai saya lem. Tapi sekarang saya ridho dengan kehendak Gusti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *