Dirosah : Meraih Ilmu Barokah

Sering terjadi dimana ilmu yang dituntut atau dipelajari seseorang selama hidupnya tidak memberikan faedah apapunbagi orang tersebut dan bagi orang lain. Artinya ilmu yang selama ini dipelajari tidak dapat dipetik hasilnya, ibarat pohon tidak berbuah. Salah satu alasan mengapa hal ini terjadi karena banyaknya pencari ilmu yang terlanjur melupakan adab-adab dalam menuntut ilmu.

Dalam kitab “Ta’limul Muta’allim” disebutkan bahwa pelajar atau penuntut ilmu haruslah mendasari pencarian ilmu dengan niat yang lurus. Karena mencari ilmu yang tampaknya amal akhirat bisa saja tidak berpahala karena salah niat.Niat dalam menuntut ilmu antara lain mencari ridha Allah swt, menghilangkan kebodohan atau ketidaktahuan diri sendiri dan orang lain, menghidupkan agama dan menjaga kelestarian Islam, menuntut ilmu juga sebagai wujud rasa syukur atas nikmat akal dan kesehatan.

Selain niat yang lurus para penuntut ilmu atau pelajar perlu memperhatikan beberapa hal supaya ilmunya barokah dan memberikan manfaat baginya dan orang lain, baik manfaat di dunia maupun akhirat. Hadratu Syaikh K.H. Hasyim Asy’ari dalam kitabnya “Adab Al ‘Alim wa Al Muta’allim” beliau menyabutkan beberapa etika atau adab bagi penuntut ilmu, antara lain:

  1. Adab Kepada Diri Sendiri
  2. Hendaklah penuntut ilmu dalam menuntut ilmu memiliki niat yang baik dengan mengharap ridha Allah swt (penuntut ilmu wajib memiliki niat yang baik saat menuntut ilmu).
  3. Hendaklah ia mensucikan hatinya dari segala macam sifat-sfat yang tidak terpuji.
  4. Penuntut ilmu hendaklah bersifat qana’ah dalam makan, minum dan berpakaian.
  5. Penuntut ilmu hendaknya selalu menanamkan pada dirinya untuk selalu bersikap wara’ dan berhati-hati terhadap semua perilaku dan tingkah lakunya. Serta selalu mencari yang hahal dari makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal dan dalam semua kebutuhannya. Hal ini sangat pentinh supaya hatinya selalu tenang dan dapat menerima ilmu pengetahuan yang bermanfaat.
  6. Penuntut ilmu hendaknya meninggalkan bercanda yang berlebihan, lebih-lebih bercanda dengan lawan jenis. Karena bercanda yang berlebihan termasuk menyia-nyiakan waktu tanpa ada manfaatnya dan menghilangkan nilai agama pada dirinya.
  7. Hendaknya penuntut ilmu memanfaatkan waktu mudanya dengan menggunakan seluruh waktunya untuk mencari ilmu. Jangan tertipu oleh banyak lamunan dan angan-angan. Sebab waktu terus berjalan dan tidak akan terulang lagi.
  8. Penuntut ilmu hendaknya mengurangi tidur selama tidak menimbulkan bahaya bagi badan dan pikirannya. Janganlah penuntut ilmu tidur lebih dari 8 jam sehari semalam.
  9. Adab Kepada Guru
  10. Penuntut ilmu hendaknya patuh dan taat kepada gurunya. Penuntut ilmu harus berusaha mencari ridha gurunya dan dengan sepenuh hati menaruh rasa hormat kepadanya, disertai menadekatkan diri kepada Allah swt dalam berkhidmat kepada guru.
  11. Penuntut ilmu hendaknya jangan masuk ke tempat atau kediaman guru kecuali atas izinnya dan jangan lewat dihadapannya baik ketika beliau sendiri atau bersama orang lain tanpa izin darinya.
  12. Apabila guru memberi sesuatu maka terimalah dengan tangan kanan, bila guru meninta buku untuk dibaca maka berikan buku itu dalam keadaan siap dibaca.
  13. Apabila bertemu dengan guru dijalan maka ucapkanlah salam tetapi jika jaraknya jauh jangan memanggil, jangan mengucapkan salam dan jangan memberi isyarat akan tetapi dengan menundukkan kepala.
  14. Penuntut ilmu harus memuliakan dan menghormati kerabat, teman serta keluarga guru. Karena pada hakikatnya menghormati mereka berarti menghormati guru.
  15. Jangan duduk ditempat guru dan jangan pergi dari sisinya kecuali dengan izinnya.
  16. Ketika penuntut ilmu duduk dihadapan gurunya hendaklah memperhatikan adab dan hendaklah ia seperti saat tasyahud pada waktu shalat atau duduk bersila dengan penuh tawadhu’, tenang dan khusu’.
  17. Hendaklah penuntut ilmu selalu berbicara yang sopan dan baik.
  18. Penuntut ilmu hendaknya bersabar dalam menghadapi guru yang berwatak keras dan janganlah menolaknya dengan kasar sebab sifat kerasnya seorang guru semata-mata karena sayangnya guru kepada muridnya dalam membimbing dan memberi petunjuk kepada penuntut ilmu.
  19. Adab Kepada Teman
  20. Penuntut ilmu hendaknya memberi dorongan dan semangat kepada teman-teman lain dan mengajak untuk bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu.
  21. Hendaknya penuntut ilmu tidak menyakiti temannya.

Janganlah penuntut ilmu mendahului kesempatan orang lain tanpa izin. (Tri Agus Santoso)

[Akrab Edisi 5 | Agustus 2017]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *